Visi dan Misi

VISI: DEDI (Demokratis, Dinamis, dan Inovatif)

MISI:

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

2. Memberdayakan Peran Serta Masyarakat (PSM)

3. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa sejak usia dini

4. Memperluas akses pendidikan nonformal

5. Meningkatkan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan

6. Meningkatkan pelaksanaan manajemen yang transparan dan akuntabel

7. Membudayakan penggunaan IT dalam pembelajaran


Cari Blog Ini

Sabtu, 08 Agustus 2009

PELAKSANAAN KEGIATAN MGMP

A. PENGANTAR

Banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah melalui sistem pembinaan profesional melalui pembentukan gugus sekolah dan melalui pembinaan profesional di masing-masing sekolah. Pada setiap gugus dibentuk kelompok kegiatan guru, di SD/MI disebut Kelompok Kerja Guru/ KKG/KKGS sedangkan di SMP/ MTs. disebut Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP/MGMPS). Walaupun gugus sekolah sudah dibentuk dan kegiatan kelompok kerja guru melalui KKG/ KKGS dan MGMP/MGMPS telah berjalan, namun pelaksanaan kegiatan ini sering kurang memadai sebagai forum untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Pada bagian ini peserta diajak memahami bagaimana mengelola dan mengaktifkan KKG/KKGS dan MGMP/MGMPS pada setiap gugus sekolah, menyiapkan program yang terfokus pada peningkatan mutu KBM, dan membahas pelaksanaan KKG/KKGS dan MGMP/MGMPS. Pada kegiatan ini juga peserta pelatihan akan mengkaji/membahas contoh modeling kegiatan KKG dan MGMP yang terfokus pada persiapan dan pelaksanaan mengajar berdasarkan topik atau pokok bahasan yang ada sesuai dengan kurikulum.

Penjelasan alat bantu belajar dalam kegiatan KKG

B. TUJUAN

Peserta pelatihan diharapkan memiliki keterampilan:

1. memahami fungsi dan manfaat KKG/KKGS dan MGMP/MGMPS dalam pengembangan

2. kemampuan profesional guru

3. menyusun dan melaksanakan program KKG/KKGS dan MGMP/MGMPS yang sesuai

dengan kebutuhan para guru dalam pengembangan kemampuan profesionalnya.

C. BAHAN DAN ALAT

• Bahan Simulasi pembelajaran sesuai dengan topik/materi yang direncanakan.

• Bahan Penyerta (Handout) ‘Petunjuk Operasional Pelaksanaan KKG dan MGMP’.

D. LANGKAH KEGIATAN

1. Pengantar dari fasilitator (10 menit)

Fasilitator memulai sesi dengan menjelaskan bahwa pada setiap kelompok sekolah antara 7—10 sekolah telah terbentuk gugus sekolah, yaitu KKG untuk SD/MI dan MGMP untuk SMP/MTs.

Secara umum, gugus tersebut belum dimanfaatkan dan diberdayakan secara optimal sebagai forum “oleh, dari, dan untuk guru” . Bahkan masih ada sekolah yang belum memanfaatkannya secara optimal. Tujuan sesi ini adalah supaya para peserta mengetahui lebih jelas tentang pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan gugus (KKG dan MGMP) dan dapat melaksanakan kegiatan KKG dan MGMP yang terfokus kepada pengembangan KBM.

2. Simulasi pertemuan KKG dan MGMP (60 menit)

a) Persiapan (30)

Sesuai dengan hasil analisis kebutuhan peserta, fasilitator mempersiapkan topik yang akan dipilih dan skenario untuk simulasi kegiatan KKG/MGMP yang akan dilakukan. Topik atau

pokok bahasan yang akan dijadikan model simulasi pembelajaran dipilih dari satu atau dua

mata pelajaran. Termasuk di dalam kegiatan ini pembuatan/pemilihan alat peraga yang akan

digunakan.

b) Kegiatan Simulasi (30)

Tahap ini merupakan kegiatan penyajian simulasi pembelajaran yang disesuaikan dengan scenario telah disiapkan. Bila ada dua materi atau lebih yang dibahas, peserta dibagi dalam dua kelompok atau lebih, sesuai dengan bidang studi masing-masing. Sebagai suatu model yang dianggap contoh, fasilitator harus mempersiapkan bahan/materi, alat peraga yang dibutuhkkan, metode/strategi yang akan digunakan sehingga model pembelajaran tersebut bisa dilaksanakan sebaik-baiknya, dan para peserta memperoleh manfaat seoptimal-optimalnya atas penampilan model tersebut. Bila dimungkinkan, fasilitator bisa menggunakan nara sumber, misalnya salah seorang guru atau pengawas mata pelajaran untuk melakukan kegiatan simulasi pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar para peserta memiliki pemahaman bahwa forum KKG dan MGMP, bisa dimanfaatkan sebagai ajang dialog dengan mengundang narasumber dari luar bila dikehendaki. Tahap ini diakhiri dengan refleksi.

3. Diskusi dan refleksi hasil KKG/KKGS dan MGMP/MGMPS (20 menit)

Setelah modeling kegiatan KKG/MGMP selesai, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan refleksi modeling dalam pleno untuk menyamakan persepsi, dan selanjutnya dilakukan pengambilan simpulan dari keseluruhan isi sesi tentang contoh model simulasi pelaksanaan KKG/MGMP.

4. Program tindak lanjut KKG/KKGS dan MGMP/MGMPS (30 menit)

Materi – materi yang belum mantap tentang PAKEM dalam pelatihan ini dapat ditindak lanjuti

dalam forum KKG/MGMP – MGMPS. Kegiatannya membangun forum komunikasi guru dengan

fokus penguatan PAKEM.

PROGRAM RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) KKG/MGMP/MGMPS

(untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan)

Mata Pelajaran : .........................

BAHAN 1:

(Disesuaikan dengan topik/bahan simulasi kegiatan KKG/MGMP)

BAHAN 2 : Petunjuk Operasional Pelaksanaan KKG dan MGMP

Pembinaan Profesional Guru melalui Gugus dan Sekolah Semua sekolah, termasuk SD/MI dan SMP/MTs, yang dibina program MBE-USAID, telah dikelompokkan menjadi gugus yang terdiri atas rata-rata 6-–10 sekolah. Sistem gugus tersebut dianggap sangat penting dalam pembinaan profesional guru. Biasanya suatu gugus sekolah terdiri atas satu sekolah sebagai Sekolah Inti, dan di sekitarnya terdapat 6—10 Sekolah Imbas. Pada beberapa SD Inti terdapat Pusat Kegiatan Guru (PKG), sebagai tempat pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS). Agak berbeda dengan gugus sekolah SD/MI, pada kelompok sekolah (SMP/MTs) forum guru disebut Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP), dan untuk kelompok kepala sekolah disebut Musyawarah Kepala Sekolah (MKS). KKG atau MGMP sendiri adalah wadah berkumpulnya para guru dalam satu gugus tersebut untuk memecahkan masalah, mengujicoba dan mengembangkan ide-ide baru untuk peningkatan mutu KBM, serta meningkatkan profesionalisme guru. Sedangkan rapat sekolah adalah kelompok guru dari satu sekolah, yang secara berkala berkumpul di sekolahnya dipimpin oleh KS untuk memecahkan masalah mereka sendiri. Beberapa sekolah menyebut kegiatan ini dengan nama KKG/MGMP Tingkat Sekolah.

Diharapkan dengan sistem gugus sekolah, KKG dan MGMP sebagai tempat pembinaan profesional guru, mereka dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan semangat untuk maju

bersama. Supaya sistem gugus dapat mencapai tujuannya dengan baik sebaiknya dipikirkan secara lebih rinci tentang hal-hal berikut:

• manfaat-manfaat yang diharapkan

• siapa saja yang terlibat dalam kegiatan gugus, baik orang maupun lembaga

• peran masing-masing dalam kegiatan tersebut

• jenis kegiatan yang akan dilakukan

Pengelolaan Kegiatan KKG dan MGMP

Pertemuan KKG ataupun MGMP dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) atau MKS biasanya diselenggarakan di PKG di gugus, atau, bila tidak ada PKG, kegiatan KKG/MGMP dan KKKS diselenggarakan di ruang kelas pada salah satu sekolah (seringkali dilaksanakan di sekolah inti). Pertemuan KKG/MGMP biasanya berlangsung sekali pada siang hari setelah selesai jam sekolah.

Beberapa pola kegiatan telah dilaksanakan di tempat yang berbeda sesuai dengan kondisi setempat. Pertemuan tersebut diorganisasikan dan dipimpin oleh pemandu yang telah mengikuti pelatihan. Pertemuan harus lebih menekankan pada unsur praktik dan harus interaktif. Ada dua pola kegiatan pertemuan KKG dan MGMP, yaitu:

1. Masing-masing guru kelas bertemu pada hari yang berbeda. Pertemuan berlangsung di PKG atau ruangan lainnya. Sedangkan guru mata pelajaran bertemu secara periodik (biasanya sebulan sekali) dalam forum MGMP, yang diselenggarakan di sekolah yang disepakati bersama.

2. Untuk kegiatan KKG, beberapa atau semua kelas bertemu pada hari yang sama. Setelah pertemuan singkat dengan semua kelompok, guru-guru dibagi menjadi kelompok kelas dan melaksanakan kegiatan di ruang yang berbeda. Untuk maksud tersebut dipergunakan beberapa ruang kelas setelah anak-anak selesai belajar. Penggunaan ruang kelas menyajikan latar belakang yang realistik untuk kegiatan yang berjalan.

Seringkali guru-guru dari kelas 1 dan 2 digabung menjadi satu kelompok karena banyak guru yang merangkap kelas.

Tujuan pertemuan KKG dan MGMP

Pertemuan gugus sekolah melalui forum KKG dan MGMP merupakan mekanisme pendukung utama bagi para guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam KBM. Kegiatan tersebut memberikan kesempatan pada guru untuk:

· menerima “pelatihan” lebih lanjut untuk melengkapi apa yang telah diterima dalam pelatihan di tingkat kabupaten/kecamatan

· membuat dan mencobakan bahan-bahan atau alat peraga dan alat bantu pengajaran yang akan dipergunakan di kelas masing-masing.

mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi di kelas dan menerima saran-saran dari pemandu dan guru-guru lainnya (peer teachers).

Kegiatan yang dilaksanakan dalam pertemuan KKG dan MGMP

Pada umumnya kegiatan KKG dan MGMP membahas masalah-masalah KBM, misalnya : persiapan mengajar, termasuk membuat langkah-langkah KBM, membuat dan mengujicobakan alat bantu belajar, serta peer teaching.

Kegiatan KKG dan MGMP hendaknya bervariasi dan diupayakan melibatkan peserta secara aktif. Contoh-contoh kegiatan antara lain :

• mengujicobakan kegiatan baru (contohnya, percobaan IPA atau permainan bahasa).

• membuat dan mencobakan alat bantu mengajar.

peer teaching diikuti dengan diskusi.

• menyaksikan tayangan video tentang guru yang sedang mengajar.

• mengunjungi sekolah-sekolah.

• mengevaluasi hasil pekerjaan siswa.

• mengkaji buku teks dan mendiskusikan cara penggunaannya.

Dalam pertemuan tersebut juga harus ada kesempatan bagi para peserta untuk menyampaikan masalah-masalah yang relevan untuk didiskusikan dalam kelompok.

Dalam kegiatan KKG/MGMP ini peran pemandu mata pelajaran cukup penting sebagai fasilitator dan nara sumber. Mereka harus melaksanakan peran tersebut dengan sebaik-baiknya. Selain menyampaikan pengetahuan dan keterampilan, mereka sepatutnya memberikan dorongan kepada para peserta untuk mendiskusikan dan mengutarakan ide-ide yang datang dari para peserta sendiri.

Pengawas hendaknya hadir setidaknya satu kali sebulan dalam pertemuan mingguan. Hal tersebut dimaksudkan agar pengawas bisa melihat langsung kegiatan nyata apa yang sedang dilaksanakan pada KKG/MGMP dan ia dapat memberikan bantuan dan saran-saran yang bermanfaat bagi para peserta.

Guru Pemandu Mata Pelajaran (KKG) / Guru Inti (MGMP)

Untuk menunjang kemajuan pelaksanaan KBM perlu ada orang di masing-masing KKG/MGMP

yang mempunyai keahlian melatih dan membantu rekan-rekan guru lainnya. Untuk hal ini, system guru pemandu mata pelajaran/guru inti telah dikembangkan. Pemandu Mata Pelajaran/Guru Inti adalah guru di masing-masing KKG/MGMP yang telah dilatih untuk membantu rekannya, mahir dalam pengelolaan pengajaran, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat disebarkan ke rekan-rekan guru lain di gugusnya. Penyebaran tersebut dapat berlangsung melalui kegiatan KKG/MGMP maupun kegiatan langsung di sekolah dan kelas.Biasanya dipilih guru inti untuk setiap mata pelajaran pokok, termasuk mata pelajaran yang menjadi fokus PAKEM/CTL, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan PS. Lima orang pemandu sebaiknya dipilih di masing-masing gugus SD/MI. Salah satu orang pemandu bertanggung jawab atas setiap mata pelajaran yang menjadi fokus program PAKEM, yaitu: Bahasa Indonesia Matematika, IPA dan PS. Pada jangka panjang perlu dipertimbangkan di masing-masing gugus apakah perlu guru pemandu untuk kelas 1 dan 2. Hal ini perlu dipertimbangkan karena pola pengajaran di kelas 1 dan 2 agak berbeda dengan kelas 3, 4, 5, dan 6. Lagipula pada umumnya guru pemandu telah dipilih dari kelas tinggi, sehingga pemandu tersebut sulit membina guru kelas 1 dan 2. Pemandu/guru inti dapat dipilih dari guru dengan kriteria sbb.:

• Harus memiliki pengalaman mengajar minimal selama 3 tahun

• Memiliki kemampuan dan dedikasi yang tinggi serta berhasil sebagai guru.

• Mau dan mampu mempelajari pendekatan dan metodologi baru.

• Mampu melatih guru lain, serta mengkomunikasikan ide-ide, dan temuan-temuan baru kepada Kepala Sekolah dan Pengawas.

Untuk melaksanakan tugasnya, pemandu/guru inti hendaknya:

Dilatih sebagai ahli dalam mata pelajaran

Mengetahui kebutuhan rekan-rekan guru

Bersama rekan-rekan guru, kepala sekolah, dan pengawas merencanakan program KKG/MGMP

Memimpin sebagai fasilitator pelaksanaan kegiatan KKG/MGMP

Guru

Hendaknya guru tidak hanya ikut hadir dalam kegiatan KKG/MGMP, tetapi aktif terlibat dalam kegiatan tersebut, misalnya: mengemukakan pendapat tentang suatu masalah, mengemukakan ide pembuatan alat bantu belajar, dan aktif dalam ujicoba atau simulasi kegiatan belajar mengajar. Dia juga harus menerapkan hasil KKG di sekolahnya dan memberi umpan balik terhadap keberhasilan penerapan di sekolah. Tugas guru antara lain adalah:

• memberi masukan untuk perencanaan kegiatan KKG

• menghadiri kegiatan KKG

• menyumbangkan pikiran dan pemecahan masalah yang diangkat di KKG.

• konsisten dalam menerapkan hasil-hasil KKG/MGMP di kelas/sekolah masing-masing.

• memberikan umpan balik kepada guru pemandu mata pelajaran dan kepala sekolah atau pengawas TK/SD tentang penerapan hasil KKG dan penataran.

Peran Kepala Sekolah

Kepala sekolah seharusnya sangat tahu tentang kebutuhan sekolahnya. Sebaiknya beliau aktif terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan gugus. Kepala sekolah yang sering ikutserta dan menunjukkan minat terhadap kegiatan KKG akan lebih memberi semangat kepada gurunya. Dia juga hendaknya membantu dan memonitor guru dalam penerapan hasil kegiatan KKG di kelas.

Tugasnya antara lain adalah:

• melaksanakan konsultasi dengan guru pemandu mata pelajaran mengenai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya sebagai masukan untuk perencanaan kegiatan gugus

• menghadiri dan ikutserta dalam kegiatan KKG dan KKKS

• memonitor pelaksanaan tindak lanjut kegiatan KKG di sekolah yang dipimpinnya

• memberikan umpan balik tentang penerapan hasil penataran guru

Peran Pengawas

Pengawas dapat mengunjungi semua sekolah di satu gugus secara teratur untuk mengetahui keadaan dan kebutuhan setiap sekolah dan guru. Oleh karena itu, beliau berperan sebagai pembantu dalam penyusunan dan pelaksanaan program gugus dan memberi semangat kepada guru untuk ikutserta dalam kegiatan gugus serta menerapkan hasil kegiatan gugus di kelasnya masing-masing. Tugas pengawas antara lain adalah:

§ memonitor kegiatan masing-masing sekolah dan kelas

§ membantu para pemandu dalam perencanaan dan persiapan kegiatan KKG sesuai kebutuhan guru

§ menghadiri dan ikutserta dalam kegiatan KKG dan KKKS

§ memonitor pelaksanaan tindak lanjut dan dampak hasil KKG dan penataran di sekolah.

§ membantu guru dalam masalah kegiatan belajar mengajar

§ memberikan umpan balik kepada guru dan kepala sekolah tentang hasil supervisi

Pertemuan KKKS dan MKS

Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) dan Musyawarah Kepala Sekolah (MKS) terdiri atas kepalakepala sekolah dari semua sekolah dalam satu gugus mengadakan pertemuan setiap bulan untuk mengkaji kegiatan gugus dan memberikan masukan serta rekomendasi untuk KKG dan kegiatan gugus lainnya. Pertemuan tersebut harus dihadiri oleh pengawas dan bertujuan antara lain untuk menunjang kegiatan KKG/MGMP.

Peran Fasilitator Kabupaten

Dalam program MBE USAID, untuk membantu guru meningkatkan kemampuan profesionalnya,

telah direkrut fasilitator kabupaten sebanyak 12 orang. Mereka adalah para guru, kepala sekolah,

pengawas, ataupun staf lain yang dianggap profesional dalam bidangnnya, khususnya dalam mata

pelajaran secara PAKEM dan MBS. Salah satu tugasnya adalah membantu guru dalam mengajar di

kelas masing-masing, ataupun membantu menjadi nara sumber dalam kegiatan KKG/MGMP.

Pertanyaan untuk diskusi

1. Bagaimana pendapat Anda tentang hal-hal yang berkait dengan pelaksanaan KKG/MGMP di

bahan penyerta (handout)?

- Sejauhmana kegiatan yang dilaksanakan di gugus Anda sesuai dengan kegiatan yang

disarankan pada handout ?

- Apakah ada guru pemandu di gugus Anda dan sejauhmana peran mereka sesuai dengan

yang disarankan pada handout.

2. Apakah ada KKKS atau MKS dan bagaimana hubungan KKKS dengan KKG/MGMP?

3. Apakah Anda setuju dengan uraian ini,dan sejauhmana dapat diterapkan gugus Anda? Bantuan

apa yang diperlukan?

4. Menurut Anda, apa dan bagaimana peran fasilitator kabupaten (hanya pada program MBE)

dalam kegiatan KKG dan MGMP?


BAHAN UNTUK PESERTA

BAHAN 3: Bagaimana cara melaksanakan kegiatan KKG/MGMP

Pada halaman ini ada saran tentang pelaksanaan pertemuan KKG, dengan pertimbangan bahwa sebagian besar kegiatan perlu difokuskan pada persiapan mengajar.

Fokus Kegiatan KKG dan MGMP

§ Kegiatan KKG terfokus pada peningkatan kegiatan belajar mengajar (KBM).

§ Sebelum setiap pertemuan para peserta akan memilih satu topik dari GBPP untuk dikembangkan.topik tersebut akan diajarkan pada minggu berikutnya di kelas masing-masing peserta.

· Pada pertemuan KKG/MGMP para peserta akan menyiapkan dan mengujicobakan scenario pembelajaran dan media yang dibutuhkan untuk topik yang dipilih.

§ Pada pertemuan berikutnya para peserta akan membahas penerapan hasil KKG/MGMP) .

Pola Kegiatan KKG dan MGMP

Catatan

a. Sebaiknya suasana pertemuan KKG dan MGMP informal dan tidak menggunakan seremonial.

b. Kalau kepala sekolah atau pengawas hadir, sebaiknya mereka ikut aktif terlibat dalam kegiatan KKG sebagai peserta.

c. Dalam ujicoba dan simulasi mengajar, para peserta KKG dan MGMP harus mencoba sendiri semua kegiatan siswa, termasuk kerja praktik, menulis hasil karya, dsb.

d. Pemandu harus memperhatikan waktu supaya semua kegiatan dapat dilaksanakan

e. Pemandu harus berperan sebagai fasilitator dan mendorong para peserta untuk mengung kapkan dan mengembangkan ide-idenya sendiri.

f. Hasil KKG dan MGMP harus diterapkan di kelasnya masing-masing peserta dan dilaporkann pada pertemuan berikutnya.

g. Sebaiknya beberapa hasil karya anak dibawa ke KKG dan MGMP untuk didiskusikan dan dibandingkan.

h. Pola ini tidak kaku dan dapat disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar